Anak : Ummi, kenapa mata Ummi lebam? Berkantung dan menghitam. Apakah Ummi sedang sakit?
Ibu : Oh, ini. Bukan, Sayang. Ummi hanya sering
kelilipan.
Anak : Kelilipan kok sampai seperti itu, Ummi?
Anak : Kelilipan kok sampai seperti itu, Ummi?
Ibu : Sudah, lanjutkan saja bacaan Al-Quranmu. Ummi
baik-baik saja...
Anak perempuan itupun mengikuti kata-kata sang ibu. Ia melanjutkan bacaan Al-Qurannya dengan penuh semangat. Namun tiba-tiba...
Ibu : Bukan, Sayang. Bacaanmu sangat bagus. Ummi menangis
karena bangga punya putri sepertimu...
Anak : Tapi Ummi sering sekali menangis. Berapa sebenarnya stok kantong air mata Ummi? Bolehkah aku berwudhu dengan air mata Ummi? Bolehkah aku pinjam kantong air mata Ummi agar tangisan Ummi bisa dibagi denganku. Biar Ummi tidak menangis sendiri lagi...
Gadis kecil itu semakin membuat deras airmata sang ibu. Ummi
memeluknya erat. Tanpa berucap sepatah katapun.
Ibu : Tidak perlu, Nak. Ummi tidak perlu berbagi airmata
denganmu, karena Ummi hanya ingin melihatmu tersenyum bahagia, bukan berurai
airmata...
Anak : Ummi, bolehkah aku mengucapkan sesuatu, seperti yang pernah diajarkan Ustadzah di surau?
Ibu : Apa, Nak?
Anak : Aku mencintaimu karena ALLAH, Ummi...
Dikutip dari : laninalathifa.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar