1. Ashley Towns
Awalnya dia membuat virus internet yang  menyerang iPhone. Tujuan awalnya adalah merusak reputasi pesainnya yang  sama-sama memberi layanan jailbroken iPhone. Dia menggunakan program  UNIX dalam membuat virus yang super bahaya itu. Uniknya, sama seperti hacker lainnya, Ashley kemudian memperoleh pekerjaan menarik di sebuah perusahaan besar di Australia.
2. George Hotz
Pria satu ini dikenal ahli dalam membuka  sistem iPhone dan produk sejenisnya. Padahal sebenarnya dia kuliah di  jurusan bioteknologi. Dia juga berhasil menerobos sistem keamanan milik  Sony Playstation. Pihak Sony kemudian menggugat dia namun akhirnya  diselesaikan dengan kekeluargaan setelah kedua pihak bertemu, dan Hotz  berjanji tidak akan hack sistem milik Sony. Dia kemudian direkrut  Facebook.
3. Peter Hajas
Dia membuat Mobile Notifier,  sebuah peranti lunak yang merusak sistem operasi perusahaan. Versi  terbaru dari sistem ini bernama Ecstatic Eggo MobileNotifier, yang  dirilis pada 29 Mei 2011 dan disebut-sebut sebagai sebuah sistem hacking paling revolusioner. Peter kini bekerja di perusahaan keamanan jaringan komputer, dan kerap menyampaikan informasi dirinya di twitter. 
4. Michael Mooney
Dia menjadi hacker di kelas 6 sekolah dasar. Pada usia 17 tahun, Michael membuat program Stalk daily yang berfungsi merusak situs jejaring sosial.  Dalam program tersebut, jutaan pesan akan terkirim dari sebuah akun twitter.  Tak perlu heran, jika dia akhirnya dikeluarkan dari sekolahnya, karena  sistem sekolah pun pernah dibobolnya. Kini, dia bekerja di Travis  Rowland Company, sebuah perusahaan di bidang teknologi informasi.
5. Robert Morris
Lahir dari ayah yang merupakan ahli keamanan jaringan, Robert Morris sudah memiliki darah berakar dalam dunia programming. Di  bangku sekolah, dia memulai belajar menerobos sistem. Dia hack banyak  komputer dan menjatuhkan performa komputer tersebut. Dia adalah orang  pertama yang didakwa melanggar cyber crime. Itu sebabnya dia  divonis tiga tahun penjara percobaan, 400 jam bekerja sosial, serta  denda US$10.500. Namun kini dia menjadi profesor di sebuah institut  teknologi yang kerap meriset jaringan Internet. 
6. Owen Walker
  
 Warga negara Selandia Baru ini adalah  otak di balik jaringan hacker internasional yang ditakuti, Ringleader  International. Meski tidak pernah belajar komputer secara formal, namun  aktivitas hacking-nya menimbulkan kerugian hingga US$26 juta!  Sebenarnya, Owen adalah seorang remaja. Namun di umurnya yang ke-18  tahun, yakni pada tahun 2008, dia ditangkap FBI. Owen diketahui berhasil membongkar  rekening  Universitas Pennsylvania dan kena denda hingga US$11.000.   
Dia mengawali semuanya dari Facebook.  Dia membuat berbagai macam profil jebakan di Facebook dengan temannya  untuk kemudian mencari berbagai data penting di situs jejaring sosial  tersebut. Pada awalnya, dia diperingatkan oleh manajemen situs jejaring  terbesar itu, namun akhirnya malah diberi perjanjian dan kesempatan  menjadi teknisi di kantor Facebook –meski tak punya gelar pendidikan.
8. Jeff Moss
Dia adalah orang pintar yang juga pimpinan perusahaan hacker ternama, Black Hat and Def Con. Dia juga lulus dari perguruan tinggi dengan jurusan ilmu kriminal. Jeff kemudian menjual Black Hat and Def Con kepada CMP dan kemudian bergabung dengan Departemen Federal Payroll Amerika Serikat.
9. Johnny Chung Lee
Dia terkenal sebagai developer Kinect,  dengan gelar doktoral diperolehnya dari  Carnegie Melon University.  Sebelumnya, dia dikenal pula sebagai Wii Reomote atas ulahnya mencuri  data penting Nintento Wii yang tengah mengembangkan bisnisnya di tahun  2008. Johnny selepas itu bergabung ke Microsoft, dan kini bekerja di  Google.
Dia sering disebut-sebut sebagai hacker  terbaik Amerika. Dia terlibat dalam banyak kejahatan internet, termasuk  di dalamnya penipuan keuangan, email, dst. FBI kemudian menangkapnya  dan mendenda US$56.000 serta memenjarakannya selama 51 bulan. Setelah  keluar, dia kemudian menjadi jurnalis yang baik dan ikut memerangi  hacker. 









0 komentar:
Posting Komentar